Tampilkan postingan dengan label gado-gado. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gado-gado. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Maret 2015

Tentang Bau Ketek Ayah


Suatu malam yang sudah larut, saya dan anak-anak sudah nyenyak tertidur. Tiba-tiba, si kecil akifa terbangun dan mulai menangis. Saya coba susui, tetapi dia menolak. Bahkan tangisannya pun semakin keras. Saya coba gendong dan peluk, tetap menangis semakin keras lagi. Saya raba perutnya, balur dengan minyak telon, masih menangis dengan alis yang semakin merah. Saya bingung, takut juga kalau tangisan gadis kecil ini akan membangunkan ompung dan neneknya atau bahkan mengganggu istirahat tetangga.

Saya coba bawa akifa keluar kamar menuju kamar kerja ayahnya. Ternyata ayah belum tidur. Ayah coba gendong akifa yang masih menangis. Berpindahlah gadis kecil ini ke pelukan ayahnya. Dan, seketika itu juga dia diam, senyum-senyum. Alhamdulillah akifa kembali ceria. Setelah 5 menit, ayah coba letakkan akifa untuk saya susui, ternyata dia kembali menangis. Akhirnya ayah peluk akifa lagi, sambil bernyanyi, hingga kemudia akifa tertidur pulas di pelukan ayah.


Setelah akifa kembali tidur, saya berbincang sedikit dengan ayah, membahas kenapa akifa galau malam ini. Analisis saya, akifa galau karena rindu bau asem ketek ayah. Dan kali ini, nenen pun tidak bisa mengalahkan bau ketek ayahnya. Meskipun sering galau kalau ayah tidur terlalu larut bahkan pagi. Saya ambil sisi positifnya, karena ada bala bantuan yang siap membantu ketika anak-anak rewel tengah malam. 

Selasa, 17 Desember 2013

Belajar Menabung Sejak Dini

Ketika usia azzam memasuki 11 bulan, eyang uti membelikan "celengan". Celengan ini terbuat dari plastik jadi ringan dan tidak mudah pecah. Eyang uti memilih celengan plastik agar azzam tidak keberatan waktu mengangkatnya.Celengan ini selain berfungsi untuk menyimpan uang juga  digunakan untuk mainan azzam. Eyang memilih celengan berbentuk ayam  dan kucing. 
Azzam sangat senang sekali memiliki celengan baru. Setiap kali eyang  kakung, eyang uti, mama atau ayahnya memberi uang dia langsung mencari  celengan plastiknya. Terkadang jika eyang memberi 5 buah uang koin Rp  500 azzam marah ketika uang tersebut sudah masuk semua ke dalam  celengan. Mungkin dia masih ingin memasukkan koin-koin yang lain ke  dalam celengan kesayangannya ini. 
Diantara dua celengan tersebut, azzam lebih suka celengan kucing daripada celengan ayam. Azzam lebih suka celengan kucing mungkin  karena azzam memang lebih suka kucing ketimbang ayam. Mungkin juga karena posisi lubang untuk memasukkan uang di celengan kucing lebih strategis dibandingkan celengan ayam.
Saya senang dan mendukung dengan hobby baru azzam ini karena selain untuk melatih motorik halusnya juga untuk mengenalkan azzam tentang uang. Kami mengenalkan azzam tentang uang sejak dini bukan supaya anak konsumtif. Tapi supaya azzam belajar apresiasi tentang uang. 

"Ma, mana koinnya.. Azzam mau ngasih makan kucing"

Jumat, 03 Mei 2013

telepon, idola ibu-ibu


Selayaknya sabun batang yang sering kita lihat, tidak ada yang istimewa dengan sabun telepon. Sebelumnya saya sudah sering mendengar dari teman-teman maupun suami (dulu masih teman) yang berasal dari daerah Sumatera Utara tentang sabun ini. Pada dasarnya sabun telepon sama dengan sabun batang lainnya dari segi fungsi, yaitu sebagai pencuci pakaian dan piring serta peralatan dapur. Sabun ini diproduksi di Medan – Sumatera Utara dan area penjualannya pun hanya sebatas di Sumatera Utara dan sekitarnya. Jadi ketika saya datang ke Kota Padangsidimpuan, saat itulah saya melihat sendiri bagaimana penampakan sabun telepon yang dahulu saya hanya bisa dengar.
Ibu mertua, kakak ipar, dan keluarga saya yang lain selalu memasukkan sabun telepon ke daftar wajib belanja bulanan mereka. Bahkan, untuk sebagian besar penduduk Sidimpuan sabun ini masih menjadi pilihan utama. Awalnya saya sedikit mengunderestimate sabun ini, karena harganya murah, pasti kualitasnya juga kurang. Namun, itu tidak semuanya benar. Karena meskipun murah, sabun telepon cukup ampuh membersihkan noda membandel di pakaian maupun peralatan dapur.
Misalnya, ketika anak kami (Azzam) lahir, kami sempat kesulitan membersihkan noda pup yang kalau tidak segera dicuci akan meninggalkan bekas. Sabun telepon menyelamatkan kami (tsaaah,, lebay). Dengan menggosokkan sabun di bagian kain yang terkena pup, diamkan 10 menit, kucek dan...  voala!!! Noda pup hilang tak bersisa. Padahal sebelumnya saya pernah merendam popok yang terkena pup dengan detergen, namun noda pup masih meninggalkan bekas. Teknik cuci pup ini saya dapatkan dari ART si rumah kami yang memang sudah ahli di bidangnya (cuci mencuci).. hehe.
Saya jadi ingat lagi diskusi saya dan suami tentang sabun telepon waktu di bogor. Kira-kira seperti ini percakapannya...
R: dek, tau sabun telepon?
U: apaan tuh? Kalo sabun batang aku tahu, tapi yang sering aku lihat sepertinya merek wings deh atau ekonomi.
R: bukan. Emang sabun telepon. Dulu waktu kecil abang pernah lho mandi pake sabun telepon.. haha..
U: ah, serius?? Enggak gatel-gatel tuh?? Kan sabun batangan gitu bukannya ga boleh buat mandi ya?
R: yah,, gitu deh.. biasa aja sih.. lagian waktu itu namanya juga anak-anak, yang ada di kamar mandi, langsung aja pake.. hahaha..
U: ishh.. dasar ya.. (sambil penasaran gimana sih penampakan sabun telepon ini).
Dan, beberapa hari yang lalu. Ketika saya sedang iseng ketik “sabun telepon” di kolom pencarian google. Saya temukan beberapa tulisan di kaskus.com yang mengatakan bahwa sabun telepon yang saya bahas ini juga dapat menghilangkan jerawat. Woow, keren. Tapi ya, selama di Sidimpuan saya belum pernah sih mandi maupun cuci muka pake sabun telepon. Karena menurut saya setelah dipakai sabun ini meninggalkan rasa licin baik di tangan, lantai maupun piring kalau kurang lama membilasnya. 

hmm, bagi yang belum pernah melihat sabun telepon pasti muncul pertanyaan, bagaimana sih bentuk sabun telepon? apakah mirip telepon? 
coba kita lihat gambar berikut ini:

Sabun Telepon

yap,, ini penampakan sabun telepon.. hehe.. menurut saya, sabun ini enggak miri dengan telepon, karena bentuknya lebih mirip batu bata. hehe.. memang telepon genggam masa kini banyak yang berbentuk persegi panjang seperti batu bata (brick), tetapi sabun telepon tercipta jauh sebelum orang Finlandia menjajakan nokia ke seluruh dunia.. konon, semenjak suamiku belum lahir, sabun telepon sudah ada. lantas, kenapa demikian? 

Kemasan Sabun Telepon
entahlah, hanya Tuhan dan produsennya yang tahu... 

Senin, 05 April 2010

05042010

setelah sekian lama mencari akhirnya kutemukan juga..
aneh memang,,seperti tanpa sadar ak membuat..
dan ketika kutemukan lagi,,ak tak mengenalinya,,
lucu memang..
tapi,,beginilah diriku..
^_^

Keunikan Masjid Syech Sulaiman Lubis Alkholidy

Assalamualaikum wr. wb. Senin, 13 juni 2016 saya dan rombongan melakukan perjalanan dari kota padangsidimpuan menuju kabupaten mandaili...